Pengembangan Game
Pendekatan Game Scrum
ABSTRAK Pengembangan game, sebagaimana pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan manajemen proyek yang baik. Para pengembang game kemudian mengadopsi beberapa pendekatan pada pengembangan software untuk diimplementasikan pada lingkungan pengembangan game. Seiring dengan meningkatnya popularitas metodologi Agile pada pengembangan software pada umumnya, maka pada pengembangan Game juga tersedia metodologi yang merupakan adaptasi pendekatan Scrum pada pengembangan game. Pada metodologi ini, pengembangan game dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu preproduksi, produksi dan post-produksi, dimana pada setiap tahap terdiri atas sekumpulan iterasi. Pada penelitian ini akan diterapkan metoda Game-Scrum untuk pengembangan game “Super Sonic Shoot” yang merupakan game bertipe Arcade dengan tipe permainan Shoot em up. Game ini dirancang untuk dimainkan pada perangkat bergerak berbasis Android, dengan rancangan permainan meniru permainan game klasik Galaxian yang sempat populer pada tahun 1980-1990. Game dirancang agar dapat dimainkan pada perangkat telepon seluler berbasis android dengan spesifikasi sedang. Game ini diujicobakan di beberapa tipe sistem operasi Android, dan hasil optimal diperoleh pada sistem operasi Kitkat dengan RAM 1Gb. Kata Kunci: Game, Arcade, Galaxian, Android, Game-Scrum
1) Game, sebagai salah satu produk multimedia, merupakan suatu produk yang selalu populer sepanjang waktu. Perkembangan game sendiri selaras dengan perkembangan teknologi informasi serta kemampuan perangkat atau konsol game. Selain pada konsol dengan spesifikasi tinggi, banyak juga game yang dimainkan pada piranti yang tidak spesifik untuk game seperti komputer dan telepon genggam. Pengembangan game, seperti halnya pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan tahapan-tahapan tertentu. Namun, ada perbedaan antara pengembagan game dan software pada umumnya. Misalnya, pada pengembangan software umumnya, software dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu, sedangkan pada pengembangan game, produk yang dihasilkan bukan dinilai dari manfaat semata, namun dari segi “fun” atau kesenangan pengguna [3]. Manfaat game itu sendiri seringkali tidak dijadikan pertimbangan utama, karena game dirancang agar menarik dan menyenangkan untuk dimainkan. Oleh karena itu, metode pengembangan game tidak dapat diturunkan secara generic dari metoda pengembangan software pada umumnya[5]. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa pendekatan yang umum digunakan pada pengembangan software.
Nah dalam pengembangan game itu ada 7 tahapan yaitu :
1). Tahap Riset dan Penyusunan Konsep Dasar Pada tahap ini ide dasar, objektif, tema, target audience, teknologi, media (platform), serta berbagai batasan lain dirumuskan. Tahapan riset ini menjadi sebuah tahapan krusial, berbagai elemen dasar dari sebuah game disusun di sini.
2). Perumusan Gameplay Pada tahap ini para game designer merumuskan gameplay/gamechanic yang akan digunakan dalam sebuah game. Gameplay adalah pola, aturan, atau mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan game yang diciptakan. Gameplay ini juga mengatur bagaimana seorang pemain bisa memenuhi objektif dari game dan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan.
3). Penyusunan Asset dan Level Design Tahapan ini fokus pada penyusunan konsep dari semua karakter serta asset (termasuk suara/musik) yang diperlukan. Pada saat yang sama tim juga mulai melakukan Level Design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar game tersebut bisa menghadirkan pengalaman bermain yang optimal.
4). Test Play (Prototyping) Pada tahapan ini sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Tahapan ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran lengkap bagi seluruh tim sehingga bisa memudahkan proses pengembangan selanjutnya.
5). Development Pada tahap ini seluruh konsep (karakter dan asset) yang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan.
6) . Alpha/close beta Test (UX - Initial Balancing) Fokus utama pada tahap ini adalah untuk mengetahui apakah semua komponen utama dari game telah mampu memberikan user experience seperti yang diharapkan sekaligus juga untuk mendeteksi adanya masalah teknis yang belum terdeteksi pada tahapan sebelumnya.
7). Rilis Pada tahap ini game sudah siap untuk dirilis dan diperkenalkan pada target pemainnya. Ketika sebuah game telah dirilis untuk publik bukan berarti proses pengembangan selesai - mereka umumnya terus dioptimalkan/diupdate. Hal ini untuk memastikan bahwa game yang dihadirkan benar-benar mampu memberikan pengalaman bermain yang maksimal. Tahapan-tahapan tersebut di atas umumnya juga dikelompokkan menjadi 3 fase utama proses pengembangan game yaitu: Pre-production (tahap 1-4), Production (tahap 5), dan Post-Production (tahap 6-7) Sebuah game yang baik akan memberikan pengalaman bermain yang optimal, sebuah proses pengembangan game yang baik juga akan memberikan pengalaman yang istimewa serta proses pembelajaran yang luar biasa bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Market dan Industri saat ini menuntut kita untuk bisa mencipta lebih banyak, lebih cepat, dan lebih efisien. Hal tersebut penting untuk bisa kita penuhi. Tapi fokus untuk memenuhi itu semua dan melewatkan kesempatan untuk menjadikan setiap game sebuah karya yang beda serta melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman/pembelajaran istimewa mungkin bukan sebuah pilihan bijaksana. Industri game Indonesia akan terus tumbuh, semoga bukan sekedar dipenuhi oleh game-game replikasi, tapi oleh berbagai game dengan warna kita sendiri.
ABSTRAK Pengembangan game, sebagaimana pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan manajemen proyek yang baik. Para pengembang game kemudian mengadopsi beberapa pendekatan pada pengembangan software untuk diimplementasikan pada lingkungan pengembangan game. Seiring dengan meningkatnya popularitas metodologi Agile pada pengembangan software pada umumnya, maka pada pengembangan Game juga tersedia metodologi yang merupakan adaptasi pendekatan Scrum pada pengembangan game. Pada metodologi ini, pengembangan game dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu preproduksi, produksi dan post-produksi, dimana pada setiap tahap terdiri atas sekumpulan iterasi. Pada penelitian ini akan diterapkan metoda Game-Scrum untuk pengembangan game “Super Sonic Shoot” yang merupakan game bertipe Arcade dengan tipe permainan Shoot em up. Game ini dirancang untuk dimainkan pada perangkat bergerak berbasis Android, dengan rancangan permainan meniru permainan game klasik Galaxian yang sempat populer pada tahun 1980-1990. Game dirancang agar dapat dimainkan pada perangkat telepon seluler berbasis android dengan spesifikasi sedang. Game ini diujicobakan di beberapa tipe sistem operasi Android, dan hasil optimal diperoleh pada sistem operasi Kitkat dengan RAM 1Gb. Kata Kunci: Game, Arcade, Galaxian, Android, Game-Scrum
1) Game, sebagai salah satu produk multimedia, merupakan suatu produk yang selalu populer sepanjang waktu. Perkembangan game sendiri selaras dengan perkembangan teknologi informasi serta kemampuan perangkat atau konsol game. Selain pada konsol dengan spesifikasi tinggi, banyak juga game yang dimainkan pada piranti yang tidak spesifik untuk game seperti komputer dan telepon genggam. Pengembangan game, seperti halnya pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan tahapan-tahapan tertentu. Namun, ada perbedaan antara pengembagan game dan software pada umumnya. Misalnya, pada pengembangan software umumnya, software dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu, sedangkan pada pengembangan game, produk yang dihasilkan bukan dinilai dari manfaat semata, namun dari segi “fun” atau kesenangan pengguna [3]. Manfaat game itu sendiri seringkali tidak dijadikan pertimbangan utama, karena game dirancang agar menarik dan menyenangkan untuk dimainkan. Oleh karena itu, metode pengembangan game tidak dapat diturunkan secara generic dari metoda pengembangan software pada umumnya[5]. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa pendekatan yang umum digunakan pada pengembangan software.
Nah dalam pengembangan game itu ada 7 tahapan yaitu :
1). Tahap Riset dan Penyusunan Konsep Dasar Pada tahap ini ide dasar, objektif, tema, target audience, teknologi, media (platform), serta berbagai batasan lain dirumuskan. Tahapan riset ini menjadi sebuah tahapan krusial, berbagai elemen dasar dari sebuah game disusun di sini.
2). Perumusan Gameplay Pada tahap ini para game designer merumuskan gameplay/gamechanic yang akan digunakan dalam sebuah game. Gameplay adalah pola, aturan, atau mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan game yang diciptakan. Gameplay ini juga mengatur bagaimana seorang pemain bisa memenuhi objektif dari game dan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan.
3). Penyusunan Asset dan Level Design Tahapan ini fokus pada penyusunan konsep dari semua karakter serta asset (termasuk suara/musik) yang diperlukan. Pada saat yang sama tim juga mulai melakukan Level Design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar game tersebut bisa menghadirkan pengalaman bermain yang optimal.
4). Test Play (Prototyping) Pada tahapan ini sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Tahapan ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran lengkap bagi seluruh tim sehingga bisa memudahkan proses pengembangan selanjutnya.
5). Development Pada tahap ini seluruh konsep (karakter dan asset) yang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan.
6) . Alpha/close beta Test (UX - Initial Balancing) Fokus utama pada tahap ini adalah untuk mengetahui apakah semua komponen utama dari game telah mampu memberikan user experience seperti yang diharapkan sekaligus juga untuk mendeteksi adanya masalah teknis yang belum terdeteksi pada tahapan sebelumnya.
7). Rilis Pada tahap ini game sudah siap untuk dirilis dan diperkenalkan pada target pemainnya. Ketika sebuah game telah dirilis untuk publik bukan berarti proses pengembangan selesai - mereka umumnya terus dioptimalkan/diupdate. Hal ini untuk memastikan bahwa game yang dihadirkan benar-benar mampu memberikan pengalaman bermain yang maksimal. Tahapan-tahapan tersebut di atas umumnya juga dikelompokkan menjadi 3 fase utama proses pengembangan game yaitu: Pre-production (tahap 1-4), Production (tahap 5), dan Post-Production (tahap 6-7) Sebuah game yang baik akan memberikan pengalaman bermain yang optimal, sebuah proses pengembangan game yang baik juga akan memberikan pengalaman yang istimewa serta proses pembelajaran yang luar biasa bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Market dan Industri saat ini menuntut kita untuk bisa mencipta lebih banyak, lebih cepat, dan lebih efisien. Hal tersebut penting untuk bisa kita penuhi. Tapi fokus untuk memenuhi itu semua dan melewatkan kesempatan untuk menjadikan setiap game sebuah karya yang beda serta melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman/pembelajaran istimewa mungkin bukan sebuah pilihan bijaksana. Industri game Indonesia akan terus tumbuh, semoga bukan sekedar dipenuhi oleh game-game replikasi, tapi oleh berbagai game dengan warna kita sendiri.
Sumber gambar : https://hiddenskills.wordpress.com/2014/10/07/7-hal-penting-dalam-proses-pengembangan-game/
Sumber Referensi : https://www.widyatama.ac.id/organisasi-kemahasiswaan/
See You Later
Komentar
Posting Komentar
Komentar lah sebelum komentar itu dilarang